Selasa, 29 Mei 2012

Pentingnya Pendidikan || Peran, Fungsi, dan Pengaruh Pendidikan

Pendidikan merupakan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif.
Pendidikan sangat berperan dalam kehidupan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan, pengajaran dan pemerintah mengusahakan untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang. Pendidikan sangat menentukan arah perkembangan suatu masyarakat. Dengan pendidikan dapat merubah bangsa menjadi lebih baik.
Dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan kali ini adalah:
a.         Mengapa pendidikan itu penting?
b.        Apa peranan dan fungsi pendidikan?
c.         Apa saja pengaruh pendidikan terhadap perkembangan masyarakat?
d.        Apa fungsi lembaga pendidikan?


A.   Peran Penting Pendidikan       
 1.  Ditinjau dari Segi Anak dan Orang Tua
Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh. Pendidikan sangat penting bagi anak, sebab sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, melainkan dipenuhi oleh orang tua. Dengan kata lain, anak atau bayi manusia memerlukan bantuan, tuntunan, dan dorongan dari orang lain untuk mempertahankan hidup dengan pembelajaran bertahap.
Pendidikan karena dorongan orang tua yaitu nati nurani mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya. Sehingga tanggung jawab moral hadir terhadap orang tua. Melalui pendidikan, anak dapat memperoleh kepandaian, keterampilan, serta pembentukan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun dapat berdiri sendiri.

2.  Ditinjau dari Segi Pembangunan
Pendidikan sangat penting untuk pembangunan bangsa. Maka dari itu berbagai usaha dan kegiatan dilaksanakan untuk pengelolaan, peningkatan supervisi, serta tata laksana pendidikan. Misalnya, meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar.

B.   Peranan dan Fungsi Pendidikan
Fungsi Pendidikan dalam arti mikro ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Sedangkan secara makro fungsi pendidikan ialah pengembangan pribadi, warga negara, kebudayaan, dan pengembangan bangsa.
Pada dasarnya mendidik adalah tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta didik. Dalam pengertian memberi tuntunan telah tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa pihak yang diberi tuntunan memiliki daya atau potensi untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-ansur tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang yang diberi tuntunan.
Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembangan nilai-nilai kehidupan manusia. Dalam pengembangan nilai ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia dalam hidupnya. Oleh karena itu, apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat dimanfaatkan dari arah pengembangan itu sendiri.
Adapun mengenai fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat menurut Wuradji (1988), bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
1.      Fungsi sosialisasi.
2.      Fungsi kontrol sosial.
3.      Fungsi pelestarian budaya masyarakat.
4.      Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja.
5.      Fungsi seleksi dan alokasi.
6.      Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.
7.      Fungsi reproduksi budaya.
8.      Fungsi difusi cultural.
9.      Fungsi peningkatan sosial.
10.  Fungsi modifikasi sosial ( Wuradji, 1988, p. 31-42).

Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut, yaitu:
Fungsi Sosialisasi
Pendidikan berperan penting dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradapatasi dengan baik di masyarakat.

Fungsi Kontrol Sosial
Pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan pendidikan untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Durheim menjelaskan bahwa pendidikan moral dapat dipergunakan untuk menahan atau mengurangi sifat-sifat egoisme pada anak-anak menjadi pribadi yang merupakan bagian masyarakat yang integral di mana anak harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial. (Jeane H. Bellatine, 1983, p.8).

Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat
Pendidikan di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah, kesenian daerah, budi pekerti, dan suatu upaya mendayagunakan sumber daya lokal bagi kepentingan masyarakat.

Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, maka di sana akan terjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan, latihan untuk suatu jabatan dan pengembangan tenaga kerja tertentu.
Proses seleksi ini terjadi di segala bidang baik ketika masuk sekolah maupun ketika ingin masuk pada jabatan tertentu. Untuk masuk sekolah tertentu harus mengikuti ujian tertentu, untuk masuk suatu jabatan tertentu harus mengikuti testing kecakapan tertentu. Melalui hal ini, perkembangan pendidikan dapat diketahui.

Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial
Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial mempunyai fungsi:
a.         Melakukan reproduksi budaya.
b.        Difusi budaya.
c.         Mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional.
d.        Melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional.
e.         Melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang telah ketinggalan.
Pendidikan berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi pada perguruan tinggi. Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi ini tidak setinggi pada tingkat pendidikan tinggi.

C.   Pengaruh Pendidikan terhadap Perkembangan Masyarakat
Secara garis besar berikut pengaruh atau fungsi pendidikan terhadap perkembangan masyarakat:
       1.   Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Kecerdasan masyarakat umumnya dapat dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di sekolah. Membaca, menulis, dan berhitung serta pengetahuan umum, merupakan pengetahuan dasar dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di sekolah, meskipun memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Peran yang dimainkan oleh lembaga persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah dalam peningkatan intelegensi atau kecerdasan anak didiknya, secara langsung dapat dipandang sebagai konstribusi lembaga pendidikan sekolah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Karena bagaimanapun akhirnya anak didik setelah keluar dari lembaga pendidikan  akan kembali sebagai warga masyarakat.
2.   Membawa Bibit Pembaruan bagi Perkembangan Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat diperlukan adanya pengetahuan baru, teknologi baru, dan pemikiran-pemikiran inovatif yang bersifat fungsional. Apa yang menjadi program pendidikan di persekolahan, di samping menjamin upaya peningkatan kecerdasan, juga mengupayakan transformasidari pengetahuan, pemikiran, dan praktik-praktik baru, terutama yang dianggap fungsional dan relevan.
Materi atau program pendidikan yang demikian bias disebut sebagai transformasi bibit-bibit pembaharuanyang pada akhirnya akan berfungsi dalam masyarakat.
3.   Menciptakan Warga Masyarakat yang Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan Masyarakat
Anak didik pada akhirnya kembali menjadi warga masyarakat. Maka dari itu, mereka memerlukan pekerjaan untuk menopang kehidupannya.
Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut kesiapan tertentu, seperti skill dan sikap. Dengan berfungsinya lembaga pendidikan jalur pendidikan sekolah dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang relevan bagi dunia kerja. Hal tersebut langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di masyarakat.
Berkenaan dengan itu, wajar jika kualifikasi pendidikan dijadikan salah satu pertimbangan dalam system seleksi pada lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.
4.  Memunculkan Sifat-Sifat Positif dan Konstruktif bagi Masyarakat, sehingga Tercipta Integrasi Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah Masyarakat

Sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, sifat-sifat positif dan konstruktif yang diperlukan dalam hidup bernegara atau bermasyarakat senantiasa menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan falsafah hidup dari suatu bangsa atau masyarakat yang mendambakan keharmonisan dan keutuhan  (intergrasi) sosial dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
  
D.   Peranan dan Fungsi Lembaga Pendidikan
       1.   Peranan dan Fungsi Pendidikan Keluarga
Dalam keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya. Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang sangat penting untuk membentuk pola kepribadian anak. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, karena orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik terdapat hubungan darah. Maka dari itu kewenangannya pun bersifat kodrati pula.
Beberapa fungsi lembaga pendidikan keluarga, antara lain:
a.         Pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak.
b.        Menjamin kehidupan emosional anak.
c.         Menanamkan pendidikan dasar moral.
d.        Memberikan dasar pendidikan sosial.
e.         Peletakan dasar-dasar keagamaan.
       2.   Peranan dan Fungsi Sekolah
Tujuan utama dari sistem kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam institusi persekolahan adalah mengembangkan dan membentuk potensi intelektual atau pikiran, menjadi cerdas. Secara terprogram dalam koordinatif, materi pendidikan dipersiapkan untuk dilaksanakan secara metodis, sistematis, intensif, efektif, dan efisien menurut ruang dan waktu yang telah ditentukan.
Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang membantu lingkungan keluarga. Maka dari itu, sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melaui kurikulum, antara lain:
a.         Anak didik belajar bergaul dengan sesama anak didik, antara guru dengan ank didik, dan antara anak didik dan orang yang bukan guru (karyawan).
b.        Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c.         Mempersiapkan anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan, sikap dan minat sebagai bagian pembentuk kepribadian dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan, betapa penting dan besar pengaruh dari sekolah.
       3.   Peranan dan Fungsi Lembaga Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.Yang dimaksud lembaga masyarakat adalah semua lembaga sosial baik tertutup (formal) maupun terbuka (nonformal); bidang sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-edukasi, sosial-religius, dan sebagainya.
Pendidikan ini diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah, tidak mengenal jenjang, dan bersifat khusus. Dalam lembaga masyarakat, keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian, pengaruh pendidikan ini tampak lebih luas.






 
Referensi:
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kendidikan. Rineka Cipta.

Suhartono, Suparman. 2006. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.



Sumber pendukung:

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_152.html




1 komentar: