Pendidikan merupakan
laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada
kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan
bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini
sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif.
Pendidikan sangat berperan
dalam kehidupan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Demikian pentingnya peranan
pendidikan, maka dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
untuk mendapat pendidikan, pengajaran dan pemerintah mengusahakan untuk
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur
dalam undang-undang. Pendidikan sangat menentukan arah perkembangan suatu
masyarakat. Dengan pendidikan dapat merubah bangsa menjadi lebih baik.
Dengan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan kali ini adalah:
a.
Mengapa pendidikan itu penting?
b.
Apa peranan dan fungsi pendidikan?
c.
Apa saja pengaruh pendidikan terhadap
perkembangan masyarakat?
d.
Apa fungsi lembaga pendidikan?
A.
Peran Penting Pendidikan
1. Ditinjau
dari Segi Anak dan Orang Tua
Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh. Pendidikan sangat
penting bagi anak, sebab sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk
kepentingan dirinya, melainkan dipenuhi oleh orang tua. Dengan kata lain, anak
atau bayi manusia memerlukan bantuan, tuntunan, dan dorongan dari orang lain
untuk mempertahankan hidup dengan pembelajaran bertahap.
Pendidikan karena dorongan orang tua yaitu nati nurani
mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya. Sehingga tanggung jawab moral
hadir terhadap orang tua. Melalui pendidikan, anak dapat memperoleh kepandaian,
keterampilan, serta pembentukan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun
dapat berdiri sendiri.
2. Ditinjau dari Segi Pembangunan
Pendidikan sangat penting untuk pembangunan bangsa. Maka
dari itu berbagai usaha dan kegiatan dilaksanakan untuk pengelolaan,
peningkatan supervisi, serta tata laksana pendidikan. Misalnya, meningkatkan
profesionalisme tenaga pengajar.
B. Peranan
dan Fungsi Pendidikan
Fungsi
Pendidikan dalam arti mikro ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani
dan rohani peserta didik. Sedangkan secara makro fungsi pendidikan ialah
pengembangan pribadi, warga negara, kebudayaan, dan pengembangan bangsa.
Pada
dasarnya mendidik adalah tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta didik.
Dalam pengertian memberi tuntunan telah tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa
pihak yang diberi tuntunan memiliki daya atau potensi untuk berkembang. Potensi
ini secara berangsur-ansur tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang yang
diberi tuntunan.
Pendidikan
selalu diarahkan untuk pengembangan nilai-nilai kehidupan manusia. Dalam
pengembangan nilai ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia
dalam hidupnya. Oleh karena itu, apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang
dapat dimanfaatkan dari arah pengembangan itu sendiri.
Adapun
mengenai fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat menurut Wuradji (1988),
bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1.
Fungsi sosialisasi.
2.
Fungsi kontrol sosial.
3.
Fungsi pelestarian budaya masyarakat.
4.
Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja.
5.
Fungsi seleksi dan alokasi.
6.
Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.
7.
Fungsi reproduksi budaya.
8.
Fungsi difusi cultural.
9.
Fungsi peningkatan sosial.
10. Fungsi
modifikasi sosial ( Wuradji, 1988, p. 31-42).
Adapun penjelasan dari
fungsi-fungsi tersebut, yaitu:
Fungsi
Sosialisasi
Pendidikan berperan penting dalam proses sosialisasi, yaitu proses
membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat
beradapatasi dengan baik di masyarakat.
Fungsi
Kontrol Sosial
Pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan
tradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan
pendidikan untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Durheim menjelaskan bahwa
pendidikan moral dapat dipergunakan untuk menahan atau mengurangi sifat-sifat
egoisme pada anak-anak menjadi pribadi yang merupakan bagian masyarakat yang
integral di mana anak harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial.
(Jeane H. Bellatine, 1983, p.8).
Fungsi
Pelestarian Budaya Masyarakat
Pendidikan di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya
etnik yang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah
yang masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah, kesenian daerah, budi
pekerti, dan suatu upaya mendayagunakan sumber daya lokal bagi kepentingan
masyarakat.
Fungsi Seleksi,
Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, maka
di sana akan terjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan, latihan untuk suatu jabatan
dan pengembangan tenaga kerja tertentu.
Proses seleksi ini terjadi di segala bidang baik ketika masuk sekolah
maupun ketika ingin masuk pada jabatan tertentu. Untuk masuk sekolah tertentu
harus mengikuti ujian tertentu, untuk masuk suatu jabatan tertentu harus
mengikuti testing kecakapan tertentu.
Melalui hal ini, perkembangan pendidikan dapat diketahui.
Fungsi
Pendidikan dan Perubahan Sosial
Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial mempunyai
fungsi:
a.
Melakukan reproduksi budaya.
b.
Difusi budaya.
c.
Mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan
tradisional.
d.
Melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat
ekonomi sosial tradisional.
e.
Melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar
terhadap institusi-institusi tradisional yang telah ketinggalan.
Pendidikan berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah
sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi
pada perguruan tinggi. Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi ini tidak
setinggi pada tingkat pendidikan tinggi.
C. Pengaruh Pendidikan terhadap Perkembangan
Masyarakat
Secara garis besar
berikut pengaruh atau fungsi pendidikan terhadap perkembangan masyarakat:
1.
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Kecerdasan masyarakat umumnya dapat dikembangkan
melalui berbagai program pendidikan di sekolah. Membaca, menulis, dan berhitung
serta pengetahuan umum, merupakan pengetahuan dasar dalam upaya mencerdaskan
kehidupan masyarakat dan bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di sekolah,
meskipun memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Peran yang dimainkan oleh lembaga persekolahan
terutama jalur pendidikan sekolah dalam peningkatan intelegensi atau kecerdasan
anak didiknya, secara langsung dapat dipandang sebagai konstribusi lembaga
pendidikan sekolah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Karena
bagaimanapun akhirnya anak didik setelah keluar dari lembaga pendidikan akan kembali sebagai warga masyarakat.
2. Membawa Bibit Pembaruan bagi Perkembangan
Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat
sangat diperlukan adanya pengetahuan baru, teknologi baru, dan
pemikiran-pemikiran inovatif yang bersifat fungsional. Apa yang menjadi program
pendidikan di persekolahan, di samping menjamin upaya peningkatan kecerdasan,
juga mengupayakan transformasidari pengetahuan, pemikiran, dan praktik-praktik
baru, terutama yang dianggap fungsional dan relevan.
Materi atau program pendidikan yang demikian bias
disebut sebagai transformasi bibit-bibit pembaharuanyang pada akhirnya akan
berfungsi dalam masyarakat.
3. Menciptakan Warga Masyarakat yang Siap dan
Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan Masyarakat
Anak didik pada akhirnya kembali menjadi warga
masyarakat. Maka dari itu, mereka memerlukan pekerjaan untuk menopang
kehidupannya.
Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut
kesiapan tertentu, seperti skill dan sikap. Dengan berfungsinya lembaga
pendidikan jalur pendidikan sekolah dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap yang relevan bagi dunia kerja. Hal tersebut
langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di masyarakat.
Berkenaan dengan itu, wajar jika kualifikasi
pendidikan dijadikan salah satu pertimbangan dalam system seleksi pada
lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.
4. Memunculkan
Sifat-Sifat Positif dan Konstruktif bagi Masyarakat, sehingga Tercipta Integrasi Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah
Masyarakat
Sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi,
sifat-sifat positif dan konstruktif yang diperlukan dalam hidup bernegara atau
bermasyarakat senantiasa menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan falsafah
hidup dari suatu bangsa atau masyarakat yang mendambakan keharmonisan dan
keutuhan (intergrasi) sosial dari
kehidupan berbangsa dan bernegara.
D. Peranan dan Fungsi Lembaga Pendidikan
1.
Peranan dan Fungsi Pendidikan Keluarga
Dalam keluarga
anak didik mulai mengenal hidupnya. Keluarga adalah lingkungan pendidikan
pertama yang sangat penting untuk membentuk pola kepribadian anak. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, karena orang tua sebagai
pendidik dan anak sebagai terdidik terdapat hubungan darah. Maka dari itu
kewenangannya pun bersifat kodrati pula.
Beberapa
fungsi lembaga pendidikan keluarga, antara lain:
a.
Pengalaman
pertama bagi masa kanak-kanak.
b.
Menjamin
kehidupan emosional anak.
c.
Menanamkan
pendidikan dasar moral.
d.
Memberikan
dasar pendidikan sosial.
e.
Peletakan
dasar-dasar keagamaan.
2. Peranan
dan Fungsi Sekolah
Tujuan utama dari sistem kegiatan pendidikan yang
berlangsung dalam institusi persekolahan adalah mengembangkan dan membentuk
potensi intelektual atau pikiran, menjadi cerdas. Secara terprogram
dalam koordinatif, materi pendidikan dipersiapkan untuk dilaksanakan secara
metodis, sistematis, intensif, efektif, dan efisien menurut ruang dan waktu
yang telah ditentukan.
Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang
membantu lingkungan keluarga. Maka dari itu, sekolah bertugas mendidik dan
mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa
dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik,
peranan sekolah dengan melaui kurikulum, antara lain:
a.
Anak didik belajar bergaul dengan sesama anak didik,
antara guru dengan ank didik, dan antara anak didik dan orang yang bukan guru
(karyawan).
b.
Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c.
Mempersiapkan anak didik menjadi anggota masyarakat
yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa sebagian besar
pembentukan kecerdasan, sikap dan minat sebagai bagian pembentuk kepribadian
dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan, betapa penting dan besar
pengaruh dari sekolah.
3. Peranan
dan Fungsi Lembaga Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati
suatu daerah. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata
kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan
lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.Yang dimaksud lembaga masyarakat
adalah semua lembaga sosial baik tertutup (formal) maupun terbuka (nonformal);
bidang sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-edukasi, sosial-religius, dan
sebagainya.
Pendidikan ini diselenggarakan dengan sengaja di luar
sekolah, tidak mengenal jenjang, dan bersifat khusus. Dalam lembaga masyarakat,
keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian, pengaruh pendidikan ini tampak lebih
luas.
Referensi:
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu
Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta.
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kendidikan.
Rineka Cipta.
Suhartono, Suparman. 2006. Filsafat
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sumber pendukung:
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_152.html
Makasih sudah berbagi ilmu ..............................
BalasHapusbisnistiket.co.id