Akselerator adalah alat (mesin) yang dipakai untuk mempercepat gerak
partikel bermuatan
seperti elektron, proton,
inti-inti ringan, dan inti
atom lainnya. Mempercepat gerak partikel bertujuan agar partikel tersebut bergerak
sangat cepat sehingga memiliki
energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat partikel ini diperlukan
medan listrik atau pun medan magnet. Di lihat dari jenis gerakan partikel, ada dua jenis akselerator, yaitu:
1. Akselerator dengan gerak partikelnya lurus (akselerator linier).
2. Akselerator dengan gerak partikelnya melingkar
(akselerator magnetik) dengan jenis-jenisnya
antara lain: Betatron, Siklotron, Akselerator proton, Generator Netron, EULIMA
dan HIMAC.
Awal dari akselerator tak lepas dari eksperimen Geissler
seorang peniup gelas yang mampu memvakumkan tabung gelas sampai 10-3 torr pada
tahun1860. Dengan
tabung lucutan ini membawa dia menemukan sinar katoda, dan inilah
merupakan akselerator pertama yang paling sederhana. Eksperimen dengan
akselerator ini kemudian dapat menghasilkan penemuan besar lainnya yaitu sinar-X oleh W. Rontgen (1895)
dan penemuan elektron oleh J.J. Thomson (1897). Perkembangan akselerator selanjutnya digunakan pada penelitian
dasar fisika nuklir, untuk mempelajari reaksi partikel-partikel nuklir dan
struktur nuklir (inti atom).
Akselerator partikel pertama
kali dikembangkan oleh dua orang fisikawan Inggris, J.D Cockcroft dan E.T.S
walton, di laboratorium Cavendish, Universitas Cambridge
pada 1929 dengan
menggunakan proton 600 keV.
Pengertian Siklotron
Siklotron
adalah suatu mesin
(akselerator) yang mempercepat partikel secara
melingkar, sehingga diperoleh energi kinetik yang tinggi. Partikel tersebut
dapat berupa partikel proton atau deuteron. Siklotron merupakan piranti untuk
mempercepat gerak partikel bermuatan listrik. Siklotron dapat
mempercepat partikel karena pemberian medan
magnet dan medan listrik yang konstan.
Siklotron
ditemukan oleh Ernest O. Lawrence (1901-1958), pada
tahun 1929 yang
dikembangkan oleh mahasiswa di University of California pada tahun 1930 dan mulai
beroperasi pada tahun 1932.
Lawrence menggunakan sebuah medan magnetik
untuk menjaga agar ion-ion bermuatan (biasanya proton) bergerak dalam lintasan.
Siklotron terbesar di dunia berada di University
of British Columbia, Vancouver, Kanada. Siklotron terbesar itu berdiameter 18 m yang terdiri
dari 4000 ton magnet.
Siklotron ini menghasilkan bidang 0,46 T, 23 MHz medan listrik, 94 kV tegangan
yang digunakan untuk mempercepat arus 200 μA. Siklotron di Indonesia terdapat di Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN), dengan ruang khusus.
Cara
Kerja Siklotron
Proton-proton
bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran yang terpisah oleh suatu
celah. Setiap kali proton-proton lewat melintasi celah di antara kedua bidang
setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada proton-proton yang akan mempercepat proton-proton. Percepatan
ini meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari kelengkungan
lintasan proton-proton. Setelah beberapa
putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi (dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan
listrik) dan tiba pada sisi terluar siklotron.
Proton-proton kemudian dapat
menumbuk suatu sasaran yang di tempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan
siklotron dengan bantuan “magnet pembelok” dan
diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang diberikan ke kedua bidang setengah
lingkaran untuk menghasilkan percepatan haruslah bolak-balik (AC).
Ketika proton-proton sedang bergerak
ke kanan melintasi celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri
positif (medan listrik E berarah dari polaritas (+) ke polaritas (–) dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya
pemercepat F = q E dan
searahdengan arah medan listrik E).
Setengah
siklus berikutnya, proton-proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga bidang
kiri haruslah negatif supaya medan listrik pada celah tetap
berfungsimempercepat proton-proton. Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang
diberikanharus sama dengan frekuensi
proton-proton yang bergerak melingkar. Partikel bermuatan yang
bergerak dengan kecepatan v tegak
lurus terhadap medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan
jari-jari r . Gaya sentripetal
penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh:
Reaksi
yang Dihasilkan Siklotron
Fs = FL
mv2/ r = qvB
Dengan gerak melingkar:
Frekuensi putaran adalah:
Dengan demikian frekuensi putaran dari siklotron
dapat dinyatakan:
dengan, f = frekuensi siklotron (Hz)
q = muatan proton (1,6 x 10-19C)
m = massa proton (1,67 x 10-27
kg)
B = induksi magnetik yang
dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)
Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap
adalah priode T adalah dengan , maka:
Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan,
tidak bergantung pada jari-jari r. Karena itu, frekuensi
tidak harus diubah
ketika ion-ion mulai dari
sumber dan dipercepat untuk
menempuh jari-jari yang makin lama makin besar. Energi
kinetik maksimum partikel
bermuatan (proton) ketika keluar dari siklotron,
yaitu:
Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan
energi yang akandiperoleh proton-proton jika
proton-proton dipercepat melalui beda potensial yang cukup besar.
Reaksi fisi
merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari siklotron
atau ketika menyerap neutron lambat (terjadi
dalam reaktor nuklir). Contoh reaksi fisi
ketika Li ditembaki proton:
Untuk berlangsungnya reaksi fisi di
atas, diperlukan peralatan yaitu siklotron
untuk mempercepat proton.
Jd inget pelajaran fisika, saya paling mumet ama pelajaran itu... hehe...
BalasHapussaya dulunya juga mumet gitu, sekarang udah biasa (biasa mumet maksudnya).... hehe....
Hapusbeberapa persamaannya hilang, mba
BalasHapus